Jumat, 03 Juni 2016

PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN


PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA MENULIS PERMULAAN
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Pendidikan bahasa dan sastra indonesia” yang dibina oleh Dra.Suharti Ningsih M.pd

RESUME
Disusun Oleh:
 Kelompok 9
Dewi Afiatun Hasanah           (150210204001)
Ulfa Nur Mahmudah              (150210204021)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2016




PEMBAHASAN

Penilaian dalam Pembelajaran MMP
A.    Penilaian Proses
Evaluasi atau penilaian merupakan suatu proses pengumpulan, pengolahan, dan pemaknaan data (informasi) untuk menentukan kualitas sesuatu yang terkandung dalam data tersebut.Alat penilaian yang berbentuk tes dan nontes yang dilakukan, baik terhadap proses maupun hasil diharapkan akan dapat memberika gambaran kemampuan dan kemajuan belajar siswa secara utuh dan menyeluruh. Penilaian dengan cara seperti ini dinamakan penilaian dengan pendekatan holistic.
Penilaian proses dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam proses pembelajaran yang dimaksud , guru akan memperhatikan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut, perkembangan dan kemajuan belajar siswa akan diketahui. Berdasarkan penjelasan tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa informasi yang harus terekam melalui proses ini meliputi tiga ranah, yakni ranah kognisi, afeksi, dan psikomotor. Oleh karena itu, untuk mendapatkan informasi tentang ketiga ranah tersebut dalam proses belajar tidak bias hanya mengandalkan satu jenis alat penilaian tertentu. Alat penilaian yang berbentuk tes pada umumnya cocok untuk menggali hal-hal yang berkaitan dengan kemampuan afeksi dan psikomotor lebih cocok bila digali dengan alat penilaian notes.
Yang dimaksud dengan tes adalah serangkaian pertanyaan yang harus dijawab, ditanggapi, atau tugas yang harus dilaksanakan peserta tes. Dalam pembelajaran MMP, teknik tes dapat dilakukan untuk mengetahui dan menilai sejauh mana kemampuan dan penguasaan siswa dalam hal kemelekan huruf (kemampuan membaca tingkat dasar) dan kemampuan menulis secara teknis.
Berdasarkan cara pelaksanaannya, alat penilaian teknik tes dapat dilakukan secara tertulis, lisan, dan perbuatan.


1.      Tes Tertulis
Merupakan alat penilaian yang penyajian maupun pengerjaannya dilakukan dalam bentuk tertulis. Pengerjaannya siswa dapat berupa jawaban atas pertanyaan atau tanggapan, baik atas pernyataan maupun tugas yang diberikan atau diperintahkan.
2.      Tes Lisan
Merupakan alat penilaian yang penyajian maupun pengerjaannya dilakukan dalam bentuk lisan. Dalam cara inipun, pengerjaannya oleh siswa dapat berupa jawaban atas pernyataan atau tanggapan atas pernyataan.
3.      Tes Perbuatan
Merupakan alat penilaian yang penugasannya dapat disampaikan secara tertulis atau lisan dan pengerjaannya oleh siswa dilakukan dalam bentuk penampilan atau perbuatan.

B.     Penilaian Hasil
Penilaian hasil dimaksudkan untuk menentukan pencapaian atau hasil belajar siswa. Untuk menilai pencapaian hasil belajar siswa dalam pembelajaran MMP di kelas rendah dimaksudkan untuk menilai kemampuan siswa dalam hal kemelekan huruf yang dicapainya. Kemampaun-kemampuan dimaksud meliputi pengenalan atas satuan-satuan lambing bahasa yang berupa huruf, suku kata, kata, dan kalimat sederhana.
Tes membaca permulaan dapat mengambil bentuk-bentuk seperti berikut:
1.      Membaca nyaring
Siswa diminta untuk melafalkan lambing tertulis baik berupa lambing yang berupa huruf, suku lata, kata atau kalimat sederhana. Melalui tes ini guru akan dapat menilai kemampua siswa dalam mengidentifikasi lambing-lambang bunyi, melafalkannya, dan memaknainya.
2.      Mengisi wacana rumpang dalam berbagai tataran kebahasaan sesuai dengan pemfokusan pembelajaran yang diberikan. Teknik isian rumpang untuk membaca permulaan tidak berpatokan pada teknik isian rumpang sebagaimana halnya untuk membaca tingkat lanjut (membaca pemahaman) yang aturannya sudah baku, misalnya dengan pelepasan setiap kata kelima, keenam, atau ketujuh secara konsisten. Misalnya, untuk tes identifikasi lambing bunyi berupa lambing huruf, penyajian struktur dapat dilakukan dalam bentuk sajian kata dengan menghilangkan bagian-bagian huruf yang hendak diteskan. Demikian juga dengan perumoangan suku kata atau kata. Perhatikan contoh berikut ini.
Contoh pelepasan huruf
b
o
l
. . .
Contoh pelepasan suku kata:
ini mimi (sebaiknya dibantu dengan gambar)
i-ni mi- . . .
i-. . .- mi-mi




contoh pelepasan kata pada teks sederhana dapat dikombinasikan dengan gambar.
(teks ini sebaiknya diambil dari teks yang pernah diperkenalkan kepada anak)
Ini … (gambar anak laki-laki)
Ini … (gambar anak perempuan)
dan seterusnya.

3.      Menjawab dan mengajukan pertanyaan dari teks tertulis (teks sederhana). Untuk sekedar mengecek pemahaman siswa terhadap teks-teks sederhana, guru dapat mengajukan beberapa pertanyaan sederhana untuk menilai kemampuan siswa dalam memahami lambang-lambang tertulis. Sebaliknya, siswa juga dapat dirangsang untuk mengajukan pertanyaan sehubungan dengan teks yang dibacanya.

0 komentar:

Posting Komentar